Home

Selasa, 08 Maret 2011

TIPS MEMILIH PEMBALUT

Sekarang ini sangat banyak pilihan merek pembalut wanita, dengan keunggulan masing-masing. Aroma, warna, dan bentuknya pun beragam. Belum lagi banyaknya iklan di media massa yang menawarkan berbagai kelebihan pembalut. Itu membuat para wanita bingung menentukan pilihan.

Setiap wanita hampir dipastikan mengetahui apa itu pembalut. Tapi karena jenis dan merek pembalut begitu banyak, tak jarang mereka jadi gemar berganti-ganti jenis pembalut.

Namun waspadalah, tidak semua pembalut aman bagi kesehatan organ intim kaum wanita. Apalagi, jika kebersihan kurang terjaga, pembalut bisa jadi pemicu munculnya infeksi, iritasi, atau vaginitas (radang vagina).

Bagaimana memilih pembalut yang aman bagi kesehatan organ reproduksi kaum wanita?

Meskipun pembalut memiliki daya serap tinggi, ada baiknya wanita yang sedang mengalami haid mengganti pembalut sesering mungkin. Biasanya, haid keluar lebih banyak pada hari pertama dan ke dua. Pembalut yang sering terlambat diganti bisa menimbulkan berbagai jenis penyakit, terutama yang disebabkan oleh jamur dan bakteri. Keduanya akan tumbuh subur di tempat-tempat lembab.

Selama haid, kebersihan organ intim juga perlu mendapatkan perhatian ekstra. Jika kebersihan kurang terjaga, bisa timbul gatal-gatal. Rasa gatal yang berlebihan bisa membuat orang tak tahan ingin menggaruknya. Sedangkan bila digaruk, permukaan kulit akan lecet, terbuka, dan meradang.

Jangan biarkan vagina dalam kondisi lembab. Saat membersihkan, basuhlah dengan air bersih dari arah depan hingga belakang. Jangan basuh dari arah belakang ke arah depan. Cara membersihkan dari arah belakang ke depan justru akan memindahkan bakteri yang banyak bersarang di daerah anus ke wilayah organ reproduksi. Akibatnya, timbul rasa gatal yang luar biasa di daerah ini.

Gantilah celana dalam minimal dua kali sehari, dan pilih pakaian dalam dari bahan katun yang mudah menyerap keringat. Kebersihan yang tidak maksimal bisa menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem vagina, sehingga keluar lendir berlebihan yang biasa disebut keputihan.

Meski begitu, ada juga keputihan normal, yakni yang muncul di antara masa siklus haid dan merupakan fase dari siklus hormonal wanita. Cairan yang keluar pun tidak banyak. Keputihan ini dibilang tidak normal bila cairan yang keluar berwarna putih susu dan kental, atau berwarna kekuningan atau hijau. Gejala keputihan seperti ini umumnya disertai gatal-gatal pada vagina. Bila ini terjadi, sebaiknya kunjungi dokter untuk mendapatkan pengobatan.

Selain pembalut, banyak wanita biasanya memakai panty liner untuk pemakaian sehari-hari. Sebetulnya, meski tidak sedang keputihan, organ intim wanita memang selalu mengeluarkan cairan, namun jumlahnya tidak banyak. Panty liner pun sebaiknya sering diganti, karena permukaannya yang bersentuhan dengan kulit akan menimbulkan lembab.

Sebaiknya pilihlah panty liner yang tidak mengandung parfum. Wanita yang berkulit sensitif akan lebih mudah terserang alergi akibat zat kimia yang terkandung dalam parfum tersebut. Alergi bisa muncul dalam bentuk rasa gatal dan memperparah keputihan. Bahkan, terkadang muncul iritasi. Namun, kondisi ini bisa diminimalkan dengan sering mengganti panty liner.


MEMILIH PEMBALUT

Meskipun bersifat relatif, ada beberapa hal yang patut dicermati dalam memilih pembalut.

  1. Pembalut harus berdaya serap tinggi dan tidak mengerut. Ini akan membantu saat haid sedang banyak.
  2. Pembalut harus nyaman dipakai, agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Untuk itu, pilihlah pembalut dengan daya serap yang bisa diandalkan.
  3. Pilihlah pembalut yang tidak mengandung parfum. Wangi-wangian pada pembalut justru mengandung bahan kimia yang dapat menimbulkan gatal dan iritasi pada permukaan kulit. Penambahan bedak pada permukaan pembalut sebelum digunakan juga dapat menimbulkan akibat sama.
  4. Saat membeli pembalut, pastikan kemasan barang yang dibeli dalam keadaan baik dan tertutup rapat, tidak boleh ada lubang sekecil apapun. Lubang ini bisa jadi pintu masuk kuman yang terbawa debu. Karena penggunaan pembalut berkaitan dengan permukaan kulit organ wanita yang cukup sensitif, kebersihannya harus benar-benar terjaga.
  5. Pilihlah pembalut dari bahan sangat lembut dan lentur. Ini akan mengurangi faktor iritasi pada daerah kulit vagina. Pada saat haid, hindari celana dalam yang terlalu ketat. Keketatan semacam itu akan menekan otot luar organ intim, dan menimbulkan suasana lembab. Hindari pula celana jeans yang terlalu ketat di bagian selangkangan.
  6. Saat berada di toilet umum, terutama saat haid, sebaiknya tidak menggunakan air yang ada di bak atau ember. Menurut penelitian, air yang tergenang di toilet umum mengandung 70% jamur cancida albicans, penyebab keputihan. Sedangkan air yang mengalir dari keran toilet umum mengandung kurang lebih 10-20%. Bisa dipastikan, jika menggunakan air di ember toilet umum, keesokan harinya akan muncul rasa gatal. Atau, jika ingin lebih aman, sepulang dari toilet umum basuhlah organ intim dengan air hangat (cenderung panas), lalu keringkan dengan handuk lembut. Jamur dan bakteri mudah mati dalam air bersuhu tinggi.
  7. Pakailah cairan khusus pembersih organ intim (antibakteri) sekali-kali saja. Sebab penggunaan secara rutin malah mengganggu keseimbangan flora di sekitar alat reproduksi. Juga, kebiasaan ini akan membunuh mikroba “baik” dan memicu tumbuhnya jamur.

Thanks for reading ^_^

Sumber:
Harian “Media Indonesia”

PS:
Silakan kalau mau copy-paste, namun kalau tidak keberatan mohon sertakan link-back ke blog ini. Terima kasih.



Related Posts:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar